seperti yang gue tulis di postingan sebelumnya, masuk SMA lo akan mengenal penjurusan. untuk sistem penjurusan sendiri, biasanya ditentukan oleh psikotest. lo akan menjalani psikotest dan di hasilnya nanti, lo bisa liat, lo ditempatkan dimana IPA atau IPS. selain hasil psikotest, mungkin juga ada pertimbangan lain dari sekolah mengenai jurusan yang akan lo dapat. seperti tahun gue, 2013. gue masuk jurusan IPS, sesuai dengan ekspektasi gue sebelumnya. di sekolah gue, khususnya angkatan gue, penjurusan dilakukan dengan cara psikotest. dan rumornya, ditambah dengan nilai UAS yang ada di ijazah dan nilai UN. that's what the rumour said, gue nggak tau sih benernya gimana sampe gue bisa ditempatkan di IPS. padahal, ada juga temen gue yang hasil psikotestnya IPA tapi akhirnya sekelas sama gue di IPS, dan anehnya doi nggak mau pindah. beda sekolah, beda juga caranya. di sekolah temen gue, penjurusan dilakukan dengan tes 2 kali, yaitu psikotest dan tes akademik (untung di sekolah gue nggak begitu). tapi, yang mau gue bahas kali ini adalah bukan cara sebuah sekolah menerapkan sistem penjurusan peserta didik mereka. tapi, tipe-tipe anak SMA dengan hasil penjurusan mereka. ini sih beberap tipe menurut gue aja. kalo menurut kalian? hm.., mungkin ada yang berbeda. it depends on your mind. kalo lo ngerasa bener yaudah, kalo lo ngerasa nggak, ya bebas. ini Negara Demokrasi, setiap orang bebas berpendapat (asal jangan spam).
oke, kita mulai aja dari tipe yang pertama.
1. Follow your Passion-type
tipe ini yang menurut gue bagus. lo emang harus ngikutin passion lo di penjurusan. kalo lo nggak suka dengan jurusan yang lo dapat, dan lo udah ditempatkan dan masuk kegiatan KBM di jurusan itu, lo bisa pindah. dengan cara menghubungi pihak yang terkait. it's simple and simply. kalo menurut gue, lebih baik ngikutin passion dan bisa "mangatur" sendiri masa depan, daripada harus ngikutin hasil penjurusan tapi nantinya malah...., ya begitulah.
2. Pasrah Sama Hasil Penjurusan-type
tipe ini adalah tipe anak-anak SMA yang pasrah sama hasil penjurusan mereka. kalo hasilnya bilang lo masuk IPA ya lo masuk IPA, kalo hasil penjurusan bilang lo masuk IPS ya, masuk IPS. pasrah sih, atau mungkin lo nggak mau ribet. bisa jadi loh. bisa aja lo nggak mau ribet pindah kelas. ya..., yang harus ke Wakasek kesiswaan lah, yang harus cari tukeran dan lain sebagainya. bagus sih kalo lo bisa tahan.
3. Seneng Karena Hasil Tepat-type
tipe ini adalah tipe para penerima hasil penjurusan yang puas sama hasil mereka. sesuai ekspektasi, seperti gue. lo mau masuk IPA, dan ternyata penjurusan lo juga IPA. lo mau masuk IPS, dan hasil penjurusan lo juga IPS. that's what you get, bro. itu adalah hal paling enak.
4. Mau Pindah Kelas-type
tipe ini bagi anak-anak yang nggak begitu suka sama hasil penjurusan mereka. contoh, seorang anak mau masuk jurusan IPS karena nanti dia mau ambil jurusan Administrasi Fiskal di universitas. doi juga nggak mau belajar 2 kali di test IPC untuk masuk universitas. tapi hasil penjurusannya adalah, doi harus masuk IPA. otomatis, doi langsung minta pindah kelas dan nyari tukeran. ini juga salah satu yang mengikuti passion.
5. Masuk Jurusan karena Orang Tua-type
tipe ini yang sebenernya nggak begitu gue suka, entah kenapa. mungkin, karena orang tua gue nggak memaksa gue untuk masuk jurusan tertentu. atau mungkin, karena gue emang salah satu orang yang nggak setuju sama orang tua yang keinginannya harus selalu diikuti oleh anaknya. tipe ini berlaku untuk anak-anak yang masuk jurusan IPA atau IPS karena orang tua. contoh, si A dapet hasil penjurusan IPA. si A seneng banget sama IPA, seneng banget ngitungin konfigurasi, sama zat-zat unyu. tapi karena orang tua si A adalah sejarawan yang pro, akhirnya si A diharuskan mengikuti jejak orang tuanya masuk jurusan IPS. dan akhirnya, si A pindah ke IPS. atau contoh lain, si B masuk jurusan IPS. doi nggak seneng ngitung, dan lebih seneng baca buku setebel skripsi tentang sejarah atau sosiologi. tapi, karena orang tua si B memiliki pandangan masuk jurusan IPA bisa lebih-lebih-lebih-lebih sukses dari IPS, akhirnya si B dipaksa pindah ke Ipa sama orang tuanya. sad isn't it? oke, bagus kalo nantinya dia juga bakal sukses. kalo nggak? ya begitu.
itu dia beberapa tipe anak dengan penjurusan. mostly, gue biasa aja. tapi untuk tipe terakhir, back again, gue pribadi nggak setuju. menurut gue, IPA atau IPS adalah tergantung anaknya. kalau anaknya bisa bersungguh-sungguh dan bener-bener menekuni, dia juga akan sukses kok. walaupun jurusan yang diambil, nggak sesuai dengan keinginan orang tua atau keluarga. tapi...., hey come on, your kid are already grown up. they're not baby anymore, they're a senior high school student. oke, mungkin masih butuh pengarahan orang tua. tapi, untuk penjurusan, biar merekalah yang milih. toh, kalau mereka sukses yang seneng juga orang tuanya. iya kan?
No comments:
Post a Comment